bkgi. BELITUNG - Kamis 27/02/2020 Marching Band Gema Insani (MBGI) MAN 1 Belitung turut memeriahkan Pawai Ta’aruf / Pawai Kreasi Seni Islam dalam rangka pembukaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) IX Tingkat Kabupaten Belitung pada hari Kamis 27 Februari 2020 di Kecamatan Selat Nasik Kabupaten Belitung.
Sebanyak 45 personil MBGI beserta perlengkapan dan peralatan marching band pada Kamis pagi bertolak dari madrasah menuju pelabuhan Pegantungan menggunakan bus dengan jarak tempuh 22 km. Selanjutnya perjalanan menuju Kecamatan Selat Nasik dilanjutkan dengan menggunakan kendaraan laut selama kurang lebih lima belas menit.
Kecamatan Selat Nasik atau yang akrab dengan sebutan Pulau Selat Nasik pada tahun 2020 menjadi tempat pelaksanaan MTQ IX Tingkat Kabupaten Belitung. Seluruh panitia telah menyiapkan segala fasilitas yang dibutuhkan untuk pelaksanaan acara yang dikelola langsung oleh pihak Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) tersebut.
Kegiatan Pawai Ta’aruf / Pawai Kreasi Seni Islami bertujuan untuk mensosialisasikan kepada seluruh warga Belitung, khususnya warga Pulau Selat Nasik tentang pelaksanaan MTQ IX Tingkat Kabupaten Belitung dan memperkenalkan kontingen yang mewakili tiap kecamatan, serta sebagai langkah awal pembukaan MTQ yang rencananya akan berlangsung pada Kamis malam nanti. Demikian disampaikan oleh Azhari selaku Camat Selat Nasik sebelum membuka kegiatan Pawai Ta’aruf.
Start dari lapangan bola dan dimulai tepat pukul 14.00 WIB pawai dimeriahkan oleh marching band dan parade kontingen dari tiap kecamatan dengan hiasan yang penuh kreasi dan bernuansa Islami.
Seluruh personil MBGI tampil semangat berada di barisan depan mengawali parade dengan mengenakan seragam hitam variasi orange. Didampingi oleh Duwiyatno selaku Pembina Marching Band, para peserta membawakan beberapa lagu sepanjang jalan yang dilalui.
Meski cuaca cukup panas, namun hal tersebut tidak membuat semangat para personil MBGI menjadi lemas. Mereka tetap semangat untuk melanjutkan perjalanan hingga fisnish di depan panggung utama Kecamatan Selat Nasik. Demikian tutur Pak Duwiyatno saat mendampingi pasukan MBGI.
Sesampai di depan panggung utama seluruh personil MBGI beristirahat dan menyempatkan diri untuk mengabadikan keberadaan mereka di Pulau Selat melalui foto bersama.
Dokumentasi sudah pasti mereka lakukan karena Pulau Selat Nasik adalah tempat yang jarang ditempuh oleh para personil MBGI. Bahkan diantara mereka banyak yang baru sekali menginjakkan kakinya di Pulau tersebut.
“Aku baru kali ini ke Pulau Selat”, cetus salah satu personil MBGI yang tidak mau disebutkan namanya.(Meri/vie)